Ada sesosok manusia yang ditunggu-tunggu kedatangannya dalam sejarah peradaban Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok tersebut, dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para sahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin mendengar cerita dari Nabi SAW.
قال
رسول الله صل الله عليه وسلم : لتفتحن القسطنطنية فلنعم الأميرها ولنعم الجيش ذلك
الجيش ، رواه الإمام أحمدفى مسنده
Rasulullah
saw bersaba : “Konstantinopel/istambul turki sekarang pasti akan ditaklukan
maka sebaik baik pemimpin adalah pemimpin yg telah berhasil menaklukanya dan
sebaik-baik pasukan adalah pasukan tersebut”. (H.R. Ahmad bin Hanbal
Al-Musnad 4/335)
dalam
hadits ini Rasulullah saw memuji sultan Muhammad al Fatih, karena beliau adalah
seorang sultan yg sholeh dan akidahnya sesuai dengan akidah Rasulullah saw ,
jika seandainya akidah sultan Muhammad al fatih bertentangan dengan akidah
Rasul niscaya Rasul tidak akan memujinya.
Abu Qubail menuturkan dari Abdullah
bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW,
tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel
atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih
dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” (H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim)
Ada
dua kota yang disebut dalam nubuwwat nabi di hadits tersebut;
Kota
yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah
kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota
dengan benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan
Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani.
2.
Rumiyah
Dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan
bahwa Rumiyah yang dimaksud adalah ibukota Italia hari ini, yaitu Roma. Para
ulama termasuk Syekh al-Albani pun menukil pendapat ini dalam kitabnya
al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah. Kontantinopel telah dibuka 8 abad setelah
Rasulullah menjanjikan nubuwwat tersebut. Tetapi Roma, hingga hari ini belum
kunjung terlihat bisa dibuka oleh muslimin. Ini menguatkan pernyataan Nabi
dalam hadits di atas. Bahwa muslimin akan membuka Konstantinopel lebih dulu,
baru Roma. Itu artinya, sudah 15 abad sejak Rasul menyampaikan nubuwwatnya
tentang penaklukan Roma, hingga kini belum juga Roma jatuh ke tangan muslimin.
Kekaisaran Romawi terpecah dua,
Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople
yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja
meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban.
Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota,
dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah
satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan
dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada
kondisi geopolitik saat itu.
Yang mengincar kota ini untuk
dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar,
Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem.
Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai
strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui
riwayat Hadits di atas.
Di
masa sahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota itu salah
satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya
Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh
yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan
memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah
Golden Horn, Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke tangan umat Islam
sampai 800 tahun lamanya.
Upaya pertama dilakukan oleh
Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal. prestasi yang satu itu,
yaitu menaklukkan kota kebanggaan bangsa Romawi, Konstantinopel, tidak pernah
ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan sahabat, tidak juga dari
kalangan tabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyah. hingga Turki Utsmani pada masa Sultan Murad I, Turki Utsmani
dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan
dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya
Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam,
walaupun benteng yang melindungi bahkan dua lapis seluruh kota sangat sulit
ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang
terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.
Pada pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul,seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.
Vlac Dracula |
Pada pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul,seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.
Constantine XI, the last Byzantine
Emperor at the battlements, dawn of the 29th May of 1453
Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dimana Kaisar Heraklius bertahta. Kaisar Heraklius adalah penguasa Romawi yang hidup di zaman Nabi SAW, bahkan pernah menerima langsung surat ajakan masuk Islam dari beliau SAW. Ajakan Nabi SAW kepada sang kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan.
Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dimana Kaisar Heraklius bertahta. Kaisar Heraklius adalah penguasa Romawi yang hidup di zaman Nabi SAW, bahkan pernah menerima langsung surat ajakan masuk Islam dari beliau SAW. Ajakan Nabi SAW kepada sang kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan.
- Riwayat Sultan Mehmed II
Sultan Muhammad Al-Fatih |
Sultan Mehmed II (bahasa Turki
Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal
sebagai el-Fatih (الفاتح), “sang Penakluk”, dalam bahasa Turki Usmani, atau,
Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan
seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur.
Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai
6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan
tawaduk setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib)
dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain
Jalut melawan tentara Mongol).
sultan
Muhammad al fatih adalah pengikut Asy’ari dan al Maturidi ia meyakini bahwa ALLAH
SWT ada tanpa tempat dan arah , dengan
demikian hadist di atas adalah kabar gembira/busyro yang di sampaikan langsung
oleh Rasulullah saw bagi seluruh kaum Ahlussunnah wal Jamaah(aswaja) ,
Asy’ariyyah dan al Maturidiyyah bahwa akidah mereka sesuai dengan akidah
Rasulullah saw , maka berbahagialah orang-orang yg mengikuti jalan mereka ,
Aqidah Asy’ariyah dan al Maturidiyyah adalah aqidah yg di ikuti mayoritas umat
islam dari generasi ke generasi , salaf dan khalaf ,aqidah para khalifah dan
sultan , seperti sultan Salahuddin al-Ayyubi ra . Sultan salahuddin al-ayyubi
seorang raja yg alim , penganut aqidah Asy’ariyyah dan bermadzhab Syafii , ia
juga hafal al-quran dan kitab at tanbihul ghofilin dalam fiqih as Syafii serta
sering menghadiri majelis2 ulama hadist , beliau memerintahkan agar aqidah
Sunni Asy’ariyyah di kumandangkan dari atas menara masjid sebelum sholat subuh
di Mesir , Hijaz/Makkah dan Madinah , Thaif dan sekitarnya serta di seluruh
Negara Syam , Syiria , Yordania , Palestina , dan Lebanon .
Al
Imam Muhammad bin Hibatillah al Barmaki menyusun sebuah risalah dlm bentuk
nadhom berisi akidah Ahlussunnah Wal Jamaah untuk kemudian di hadiahkan kepada
sultan salahuddin al-ayyubi , sultan sangat tertarik dan kemudian memerintahkan
agar akidah ini di ajarkan kepada ummat islam , kecil dan besar , tua dan muda
, sehingga risalah tersebut dikenal dengan nama al Aqidah ash sholahiyyah .
Risalah ini di antaranya memuat penegasan bahwa ALLAH SWT maha suci dari
benda/jism , sifat-sifat benda dan maha suci Allah dari arah dan tempat.
Al
Hafidhz Muhammad Murtadho az zabidi w 1205 H dalam syarh ihya ulumuddin juz 2
hal 6 mengatakan ” Jika disebutkan Ahlussunnah wal Jamaah maka yg di maksud
adalah al Asy’arriyyah dan al Maturidiyyah ” kemudian beliau berkata : “al imam
al izz bin Abdissalam mengemukakan bahwa akidah Asy’ariyyah di sepakati oleh
kalangan pengikut madzhab Syafii , Maliki , Hanafi dan pemuka-pemuka
Hanbali/fudlala al Hanabilah , Apa yg di kemukakan oleh al izz bin Abdissalam
ini di setujui oleh para ulama di masanya , seperti Abu ‘Amr bin al
Hajib/pimpinan madzhab Maliki di masanya , Jamaluddin al Hushari/pimpinan
madzhab Hanafi di masanya , Taqiyyudin as Subkhi sebagaimana dinukil putranya
Tajuddin as subkhi ” . Al Hakim dlm al Mustadrak dan al hafidz ibnu assakir dlm
tabyin kadzib al muftari meriwayatkan bahwasanya ketika turun ayat
فسوف
يأت الله بقوم يحبهم ويحبونه ، المائده ٥٤
Rasulullah
saw menunjuk sahabat Abu Musa al Asy’ari dan bersabda : ” Mereka adalah kaum
ini ” Al Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya , juz 4 , hal 220 : ” Al Qusyairi
berkata : Pengikut Abu Hasan al Asy’ari adalah termasuk kaumnya ” dan Abul
Hasan al Asy’ari, imam ahlussunnah wal jama’ah (aswaja) adalah keturunan sahabat
Abu Musa al Asy’ari.
Sultan
Mehmed, Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan
dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya
yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya.
Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu
Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama
Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut
telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati
jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Diceritakan bahwa tentara Sultan
Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh &
separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya
Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib,
tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.Sultan Muhammad II
atau Mehmed Al-Fatih.
- Upaya Penyerangan Sultan dalam Menaklukan Konstantinopel
Istanbul atau yang dulu dikenal
sebagai Konstantinopel, adalah salah satu bandar termasyhur dunia. Bandar ini
tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan
Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di
banyak negara. Bandar ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni
Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa
ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah
Shallallahu ”Alaihi Wasallam juga telah beberapa kali memberikan kabar gembira
tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam seperti dinyatakan oleh
Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam pada perang Khandaq.
Para khalifah dan pemimpin Islam pun
selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44
H di zaman Mu”awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu ”Anhu. Akan tetapi, usaha itu
gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman
pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui
kegagalan termasuk di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah
kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Kostantinopel diteruskan oleh
kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk.
Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar
Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian
besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk.
Awal
kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk.
Kerjasama ini memberi nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai
Konstantinopel. Usaha pertama dibuat di zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia
mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh
Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara
aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena
datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur
Lenk.
Selepas
Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat
jihad hidup kembali dengan nafas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah
mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha
menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota
itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam.
Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara
Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau,
Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah.
Semenjak
kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan
Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang
sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya
meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451
M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota bandar
tadi. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya.
Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ”ulama terulung di zamannya.
Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma”il
Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah
menghantar beberapa orang ”ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi
tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia menghantar Asy-Syeikh Al-Kurani
dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah
perintah gurunya.
Waktu
bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan,
Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa
ini amat berkesan pada diri Amir Muhammad lantas setelah itu dia terus
menghafal Al-Qur”an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Aaq
Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki.
Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur”an, hadits, fiqih,
bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan
sebagainya.
Syeikh
Aaq Syamsudin lantas meyakinkan Amir Muhammad bahwa dia adalah orang yang
dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam di dalam hadits
pembukaan Kostantinopel.
Hari
Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II bersama gurunya Syeikh Aaq Syamsudin,
beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan
ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal
250.000 ribu pasukan dan meriam teknologi baru pada saat itu Para mujahid
lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah
Shallallahu ”Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan
Islam.
Muhammad
II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan
penguasaan kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu
perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan
dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa.
Setelah
proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di
kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M.
Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan
tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di
hadapan Allah Subhana Wa Ta”ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Quran
mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu ”Alaihi Wasallam tentang pembukaan
kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala
tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada
Allah Subhana Wa Ta’ala
Kota
dengan benteng >10 m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar
benteng pun dilindungi oleh parit 7 m. Dari sebelah barat pasukan artileri
harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut
Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah
timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi
dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.
Pasukan Muslim Berusaha Membobol Benteng Konstantinopel |
Berhari-hari
hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh
membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tersebut
dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan
di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.
- Jatuhnya Kerajaan Konstantinopel Di Tangan Tentara Muslimin
Hingga
akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam.
Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang
sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan
kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam
semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide
”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik
peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat
sendiri).
Sultan
Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium
di sana. Takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar!” terus membahana di angkasa
Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453,
Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di
hadapan Allah Subhana Wa Ta’ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir.
Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan
dengan tanggal 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki
Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi
hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di
lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari.
Giustiniani
sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap
konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang
kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan
jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoanya.
Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan
Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
Para
mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil
menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota
Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah
Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di
kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.
Hagia Sophia/Aya Sophia |
Konstantinopel
telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya
Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk,
siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka (penduduk) termasuk non
muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak),
muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man (yang dilindungi seperti
pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi).
Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya). Hagia
Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana
fungsinya bagi penganutnya
Menyambut Kemenangan |
- Makam Sultan Muhammad Al-Fatih
Subhanallah……!!!!!!!
No comments :
Post a Comment